Aku bukanlah diriku, setidaknya bukan dalam pengertian sebagai "self" yang utuh. Semenjak Foucault mengabarkan pada kita manusia telah mati oleh tanda yang melahirkannya, maka tidak ada "aku", kecuali kemunculan dalam nama; ego, self,agen atau aktor. Tidak lebih dari serpihan-serpihan kata-kata yang dibangun oleh semua mereka yang pernah ada. Singkat kata, aku adalah puing-puing narasi yang dipungut oleh semua kita, termasuk anda yang membaca blog ini. Selamat menikmati.
Wednesday, June 22, 2011
Dunia Ku
Novel Jorstein Gardner, mengetengakan persoalan Filsafat yang abstrak dengan cara yang hidup. Melalui tutur narasinya, kita diajak memasuki “dunia sophie”, yang penuh pertanyaan spekulatif mengenai kebenaran. Satu diantara narasinya yang mengejutkan adalah, uraian mengenai eksistensi manusia dan “kemenjadian” dunia, seperti dibawah ini:
“Hanya dengan membangkitkan perasaan mendalam bahwa suatu hari orang pasti mati maka dia dapat menghargai betapa senangnya dia bisa hidup…dari mana datangnya dunia?...pada suatu titik sesuatu pasti muncul dari ketiadaan.Tapi apakah itu mungkin?tidakkah itu sama mustahilnya dengan gagasan bahwa dunia itu selalu ada?” (Gardner, 2008: 317).
Dikutip dari Novel Filsafat karya Jorstein Gardner, yang berjudul ”Dunia Sophie”
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
ane dah punya gan, beli di pasar senen, murah gan boleh nawar itu. *hehe malah ngiklan diblog kritis
ReplyDelete