Sunday, October 4, 2009

STASIUN PASAR SENEN



Anak itu berlari diantara denyit besi mengadu bunyi.
manusia berganti dengan cepat, naik dan turun, berkerumun.
mereka tertawa, menyapa, dan bicara tanpa koma.
bising suara kata-kata berhamburan,nyaris tanpa makna.
sementara ibu menangis,kaki kecil itu trus saja berlari.
menggapai mimpi yg hingga kini tak mampu ibu pahami.
ibu tak lagi mengejarnya,kecuali tetes air mata basahi jejak langkahnya.
Bersama itu semua,
di batas harap dan lamunan, terpaku ku di tiup pekatnya debu angin stasiun pasar senen.
menunggu kereta menjemput kerinduan.

menjelang sore di stasiun pasar senen,26-09-2009.

No comments:

Post a Comment