Aku bukanlah diriku, setidaknya bukan dalam pengertian sebagai "self" yang utuh. Semenjak Foucault mengabarkan pada kita manusia telah mati oleh tanda yang melahirkannya, maka tidak ada "aku", kecuali kemunculan dalam nama; ego, self,agen atau aktor. Tidak lebih dari serpihan-serpihan kata-kata yang dibangun oleh semua mereka yang pernah ada. Singkat kata, aku adalah puing-puing narasi yang dipungut oleh semua kita, termasuk anda yang membaca blog ini. Selamat menikmati.
Sunday, October 4, 2009
STASIUN PASAR SENEN
Anak itu berlari diantara denyit besi mengadu bunyi.
manusia berganti dengan cepat, naik dan turun, berkerumun.
mereka tertawa, menyapa, dan bicara tanpa koma.
bising suara kata-kata berhamburan,nyaris tanpa makna.
sementara ibu menangis,kaki kecil itu trus saja berlari.
menggapai mimpi yg hingga kini tak mampu ibu pahami.
ibu tak lagi mengejarnya,kecuali tetes air mata basahi jejak langkahnya.
Bersama itu semua,
di batas harap dan lamunan, terpaku ku di tiup pekatnya debu angin stasiun pasar senen.
menunggu kereta menjemput kerinduan.
menjelang sore di stasiun pasar senen,26-09-2009.
Labels:
Bunga Kata
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment